Background

INTERNATIONAL SOURCING, PRODUCTIVITY, BENCHMARKING

CASE : APPLICHEM (A)
INTERNATIONAL SOURCING, PRODUCTIVITY, BENCHMARKING



BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang Masalah
Applichem merupakan perusahaan kimia multinasional. Karena perusahaan ini memiliki visi sebagai penyedia bahan kimia di seluruh dunia maka Applichem membuka enam pabrik yang memproduksi bahan-bahan kimia yang berlokasi di seluruh dunia. Perusahaan manufaktur ini menyediakan bahan-bahan kimia untuk kegiatan penelitian biologi, farmasi, dan klinis.
Applichem didirikan pada tahun 1992 di Gatersleben, Sachsen-Anhalt, Jerman. Tujuan awal didirikanya perusahaan ini adalah membuat bahan referensi untuk analisis lingkungan. Kemudian pada tahun 1993, Dr M. Frasch dan Dr J. Oeler mengambil alih manajemen perusahaan, dengan mendirikan cabang kedua di Heidelberg, Jerman. Layanan tambahan yang ditawarkan oleh perusahaan ini adalah bahan sintesis kimia organik dan anorganik untuk industri farmasi dan kimia. Tahun 1994 didirikan sebuah kantor penjualan di Heidelberg dan laboratorium baru di Darmstadt. Tahun 1995, Applichem  memperbesar usahanya dengan menggabungkan laboratorium produksi dan kantor penjualan di Darmstadt. Pada tahun ini Applichem mulai berkerjasama dengan mitra distribusi di negara-negara Eropa. Tahun 1997, Applichem memperluas kapasitas penyimpananya dan mulai menerapkan layanan 24 jam.
Dan akhirnya pada tahun 1999, Applichem berhasil menguasai pasar di seluruh dunia. Tahun 2000, Applichem merencanakan untuk perluasan fasilitas produksi, laboratorium, dan penyimpanan. Pada tahun 2003, Applichem pindah ke laboratorium tambahan dan menambah ruang kantor penjualan sekitar 1500 m2. Applichem  juga  membuat sebuah situs jaringan web dan mendirikan Applichem di Skandinavia. Dan juga mendirikan Applichem Inc di New Haven, CT, USA pada tahun 2004. Pada tahun 2005 Applichem mulai memperkenalkan sistem barcode pada karyawannya.
Pada tahun 2006, Applichem mendirikan anak perusahaan di Singapura, yaitu Applichem Asia Pte. Dan pada tahun 2009, Applichem GmbH mengembangkan produk biokimia (BioChemica) dengan sitokin faktor pertumbuhan dan produk untuk filtrasi gel berdasarkan dekstran. Dan pada tahun 2011, sebuah anak perusahaan baru di Inggris mulai beroperasi.

1.2         Perumusan Masalah
Applichem memiliki enam pabrik di berbagai negara yang membuat produk kimia yang sama. Tujuan dari hal ini adalah untuk berpikir tentang apa biaya yang relevan dengan pengelolaan dalam lingkungan industri proses, tentang bagaimana untuk menentukan perbandingan biaya dan produktivitas di seluruh pabrik, dan tentang bagaimana  pabrik di berbagai belahan dunia datang untuk memiliki  biaya produksi yang sangat berbeda untuk produk yang sama. Akhirnya, manajemen dapat mulai berpikir tentang apa yang mungkin dilakukan untuk memastikan bahwa produktivitas perbaikan yang dilakukan di satu pabrik akan rutin berguna untuk pabrik yang lain.
1.             Membandingkan kinerja Applichem di 6 pabrik.
2.             Mengapa beberapa pabrik memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan pabrik yang lain?
3.             Bagaimana Anda menyarankan Joe Spadaro untuk mengkonfigurasi (memperbaiki)  sistem manufaktur di seluruh dunia?
4.             Apa rekomendasi yang akan Anda buat untuk Applichem, dan mengapa?
5.             Bagaimana rekomendasi Anda berkaitan pada nilai tukar, upah, dll?


BAB II
LANDASAN TEORI

Logistik
Logistik merupakan ilmu yang mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal . Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik adalah "mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik".
Karenanya, logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan untuk dua hal yang amatlah sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya serendah-rendahnya tetapi tetap menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, manajemen logistik yang baik merupakan sebuah keharusan.
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Menurut Indriyi G dan Agus Mulyono (1998), Kegiatan logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu dari kegiatan pengadaan atau pengumpulan bahan, pengangkutan atau transportasi, penyimpanan, pembungkusan maupun pengepakan pendistribusian, dan pengaturan terhadap kegiatan tersebut.
Fungsi Manajemen Logistik:
-          Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan
-          Fungsi Penganggaran
-          Fungsi Pengadaan
-          Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran
-          Fungsi Pemeliharaan
-          Fungsi Penghapusan
-          Fungsi Pengendalian

Konsep logistik terpadu terdiri dari dua usaha yang berkaitan yaitu:
1. Operasi Logistik
a. Manajemen distribusi fisik : aspek logistik keseluruhan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengiriman barang yang dipesan oleh pelanggan.
b. Manajemen Material : menyangkut perolehan dan pengangkutan material suku cadang, dan atau persediaan barang jadi untuk dijual kembali
c. Transfer persediaan barang (internal) : berkenaan dengan pergerakan fasilitas-fasilitas perusahaan
2. Koordinasi Logistik
Identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi ligistik. Koordinasi logistik dibagi kedalam 4 bidang:
-          Peramalan
-          Pengelolaan pesanan
-          Perencanaa operasi
-          Pengadaan/Pengadaan kebutuhan material
Dinamika lingkungan industri serta persaingan yang semakin ketat telah mengubah sistem manajemen logistik yang selama ini dikenal. Supply chain management didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas sejak dilakukan pembelian material, proses transformasi material menjadi bahan setengah jadi dan produk jadi serta mendistribusikannya melalui sistem distribusi yang ada. Jadi, supply chain mengatur aktivitas sejak di supply cycle, response cycle sampai ke delivery cycle.
Perkembangan teknologi informasi telah banyak menyumbang tumbuhnya sistem supply chain management. Saat ini semua fungsi manajemen logistik telah dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas internet dan intranet. Penggunaan Web  dalam supply chain telah menjadi trend di perusahaan industri manufaktur dan industri jasa terkemuka.
Logistics and Supply Chain Information
Tujuan utama teknologi informasi dalam supply chain adalah menghubungkan titik produksi dengan titik penjualan dengan sebaik-baiknya. Idenya adalah mampu melacak gerak produk seperti dalam keadaan fisiknya. Caranya antara lain mengumpulkan informasi setiap produk, mengakses setiap data dalam sistem, menganalisisnya, dan melakukan perencanaan berdasarkan data yang diperoleh.
Dengan menggunkan Manajemen Logistik Berbasis Web diharapkan akan mempermudah kegiatan operasi. Sistem informasi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat menambah produktifitas kerja (efisiensi) bagi pihak-pihak yang terkait dengan aktivitas logistik. Disamping itu penggunaan sistim informasi dapat digunakan oleh pihak manajerial untuk memberikan kebijakan logistik sehingga kualitas layanan logistik dapat ditingkatkan.

Fleksibilitas
Strategi dikembangan untuk memaksimalkankekuatan dan peluang yang ada, menetralisir hambatan dan menghilangkan kelemahan (SWOT). Tiga konsep strategi untuk mencapai misi yaitu diferensiasi, cost leadership dan respon yang cepat, ini berarti bahwa  manajer  operasi   harus menghasilkan produk yang lebih baik  atau paling tidak berbeda dan lebih responsif.
Bersaing dengan Respon
Respon adalah suatu set nilai yang berhubungan dengan kemampuan dalam kecepatan, fleksibilitas, dan kehandalan. Respon fleksibel dapat diartikan sebagai kemampuan mengantisipasi perubahan di pasar dalam hal inovasi rancangan dan fluktuasi jumlah produksi.
Respon handal dapat dilakukan dengan penjadwalan yang handal (reliable) dan hasilnya ditunjukan kepada konsumen sehingga konsumen akan percaya pada kemampuan perusahaan. Respon kecepatan dapat berupa kecepatan dalam pengiriman produk kekonsumen atau kecepatan pengembangan produk.
BAB III
PEMBAHASAN

Elemen kunci pada tahap awal dari Ekonomi global adalah fleksibilitas yang berkembang dimana didunia sekarang perusahaan terkemuka memasuki bidang manufaktur dan strategi logistik. Di satu sisi, peningkatan yang cepat dalam teknologi komunikasi telah menyebabkan kondisi parsial tetapi  menjadi standardisasi penting untuk mencapai skala ekonomis dalam memenuhi permintaan produk dari para konsumen di seluruh dunia. Ini memberikan kesempatan bagi perusahaan  manufaktur untuk mendapatkan keuntungan dari skala ekonomis.
Akibatnya, pabrik secara substansial meningkatkan berbagai produk dan pada
waktu yang sama mencari fasilitas baru untuk industri yang berada pada titik-titik strategis dunia, baik melalui akuisisi, merger atau konstruksi baru. Di sisi penawaran, meskipun beberapa gerakan proteksionis mengakibatkan masalah keuangan di dunia, namun perdagangan internasional tetap berkembang dengan mencari pemasok baru dalam skala global yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar. Penekanan yang tumbuh pada fleksibilitas adalah persaingan bisnis yang ketat sehingga perusahaan-perusahaan berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar dan margin mereka, serta pada saat yang sama memperkenalkan produk baru dan terus-menerus meningkatkan operasi mereka. Lingkungan perusahaan global yang sedang beroperasi merupakan kondisi yang tidak jelas, karena penuh ketidakpastian terhadap nilai tukar  yang bervariasi, tingkat permintaan yang berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya, meningkatnya biaya tenaga kerja dan biaya manufaktur serta informasi teknologi dalam pembangunan permanen, dan kemungkinan akan terjadi krisis keuangan internasional. Secara umum faktor-faktor yang mengatur lingkungan global saat ini adalah sebagai berikut (Cohen dan Huchzermeier, 1999):
1)             Pengurangan hambatan perdagangan di seluruh dunia dan perkembangan daerah, multicountry zona ekonomi, misalnya seperti Mercosul.
2)             Ekspektasi konsumen berkumpul untuk peningkatan nilai produk, variasi dan ketersediaan di semua pasar.
3)             Kewajiban keuangan untuk memenuhi standar baru untuk keamanan produk, perlindungan lingkungan dan produk daur ulang.
4)             Peningkatan ketidakstabilan keuangan /  ketidakstabilan pada mata uang di pasar.
Dalam konteks ini, perusahaan multinasional terkemuka telah mengadopsi strategi kompetitif baru, salah satunya yaitu manajemen rantai pasokan global dengan koordinasi yang meningkat di seluruh anak perusahaan lokal, pemasok, distributor, pengecer, dan operator logistik. Tidak hanya aliran material yang dikelola secara global, namun arus informasi dan keuangan juga dikelola secara global. Daya saing perusahaan manufaktur secara global ditentukan sebagian besar oleh fleksibilitas yang ditanamkan pada desain jaringan rantai pasokan, termasuk sourcing, manufaktur, dan distribusi. Teori perusahaan multinasional secara tradisional berupaya untuk menjelaskan mengapa perusahaan dapat memperoleh manfaat dari operasi di luar negeri, hal ini dikarenakan munculnya pandangan bahwa dunia global sangat menarik. Bahkan, keuntungan dari operasi diluar negeri relatif murni terhadap operasional domestik yang terletak pada pilihan fleksibilitas yang lebih besar yang menyatakan bahwa kegiatan multinasional membawa perusahaan menjadi perusahaan global.
Dalam tulisan ini kami menganalisis kasus perusahaan “Applichem“ yang dioperasikan pada enam pabrik yang digunakan untuk membuat produk kimia yang disebut "Release". Studi kasus yang pertama diterbitkan oleh Harvard Business School pada 1986. Analisis ini menyatakan bahwa upaya perampingan pada perusahaan multinasional harus dilakukan yaitu dengan menutup beberapa pabrik, hal ini dilakukan dalam rangka merevitalisasi perusahaan. Selain itu, dalam situasi nilai tukar yang bervariasi, maka solusi yang terbaik adalah dengan menjaga kegiatan operasi disemua pabrik dan perusahaan harus mempertahankan kapasitas poduksi pada tingkat skala ekonomis untuk memenuhi seluruh permintaan dan mendapatkan manfaat dari kapasitas tersebut.
Applichem membuat campuran bubuk kimia dari bahan sintesis kimia yang digunakan untuk bahan penelitian biologi dan farmasi. Produk Applichem menjalani kontrol kualitas yang ketat, sehingga setiap saat dapat menyediakan produk untuk pelanggan dengan konsisten dan berkualitas tinggi. Hal ini didokumentasikan sejak musim semi tahun 2000 dengan sertifikasi dari semua operasi sesuai dengan DIN EN ISO 9001. Akibatnya, banyak konsumen yang menginginkan produk kimia langsung mengacu pada perusahaan AppliChem, selain berkualitas tinggi produk Applichem dijual dengan harga yang sangat wajar.
Tingkat fleksibilitas
Proses fleksibilitas merupakan bentuk yang paling sederhana dalam memberikan kemampuan untuk mengubah volume produk manufaktur untuk menanggapi permintaan yang selalu mengalami perubahan. Sebagai contoh, cara Applichem dalam memenuhi permintaan konsumen yaitu memenuhi permintaan konsumen sesuai dengan resep yang diinginkan oleh konsumen, tentunya dengan dokumentasi dan kemasan yang sesuai dengan kebutuhan para pelanggan. Untuk mempermudah distributor produknya Applichem mendirikan pabrik untuk wilayah di negara-negara Eropa. Karena pabrik Apllichem sudah tersebar di berbagai negara sehingga waktu pengiriman sangat pendek dan memungkinkan tepat waktu saat pengiriman serta ada tingkat fleksibilitas pada proses pengiriman dari pabrik sampai ke tangan pelanggan. Sementara itu, dua lini produk, "BioChemica" dan "Chemica" tersedia dalam bentuk katalog untuk program pemasaran dengan bahasa Jerman dan Inggris. Hal ini memungkinkan pembangunan jaringan dealer nasional di Eropa dan membangun kolaborasi dengan luar negeri.
Mempertimbangkan tingkat permintaan secara aktual yang diamati di setiap pasar, selain itu juga harus memperhatikan karakteristik manufaktur dari setiap pabrik, dan biaya logistik untuk pasokan / distribusi, sehingga perusahaan dapat mengubah campuran produk untuk memproduksi unit yang diinginkan pasar dan hal ini dilakukan pada saat pelanggan sangat membutuhkan produk tersebut. Oleh karena itu, keputusan strategis harus tepat apabila bermain dengan kapasitas manufaktur, bauran produk, lokasi, dan logistik fitur, yang semua itu terfokus pada sebuah titik yang terintegrasi pada tampilan.
Jenis fleksibilitas sudah ada sebelum globalisasi. Dalam tahap sebelumnya,
banyak perusahaan yang fokus strategisnya sebagian besar terkonsentrasi ke negara ibu kota, bahkan ketika mereka melakukan operasi di luar negeri. Dengan pendekatan secara global, perusahaan terkemuka selalu mengadopsi strategi supranasional dan mencari hasil yang optimal dengan visi yang lebih luas. Beberapa perusahaan membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan manfaat potensial dari operasi global yang fleksibel. Hal ini terjadi, misalnya pada industri Jepang yang terkonsentrasi pada pabrik mereka yang berada di Jepang untuk waktu yang lama meskipun mereka akan berlebihan dalam penilaian pada mata uang yen, hal ini akibat dari  kenaikan biaya ekspor dan upaya putus asa untuk meningkatkan nilai efisiensi.
Dalam strategi logistik global, perusahaan berusaha untuk mempertahankan operasinya agar dekat dengan pasar sehingga akan lebih menjanjikan keuntungan, tetapi dipengaruhi oleh biaya tetap yang dihasilkan oleh kelebihan kapasitas dengan perubahan tiba-tiba dari rencana produksi dan beberapa faktor lainnya. Dalam hal ini yang bertanggung jawab dalam mencapai fleksibilitas adalah manajer. Manajer harus belajar untuk menghadapi ketidakpastian apakah itu berakar pada produk yang dibutuhkan oleh pasar, berakar pada proses manufaktur, atau dalam skenario ekonomi. Beberapa perusahaan mengambil sikap defensif ketika menyesuaikan operasi mereka untuk osilasi eksternal-dunia. Selain itu, dalam perilaku yang proaktif dengan merebut inisiatif dan membungkuk lingkungan untuk keinginannya. Karena salah satu senjata penting dalam perjuangan permanen adalah memanfaatkan fleksibilitas yang memadai.
Sastra dalam model perencanaan manufaktur strategi global dapat dilihat pada dua pendekatan mendasar yaitu model arus jaringan dan model nilai pilihan. model aliran Jaringan mengeksploitasi portofolio efek dalam jaringan global rantai pasokan perusahaan. Atau model nilai pilihan terutama yang fokus pada memindahkan produksi atau sumber keputusan bergantung pada masa depan sumber daya alam negara tersebut. Pendekatan yang ideal adalah satu kesatuan. Tapi analisis kompleksitas dari setiap pendekatan pemodelan, yaitu, kompleksitas jaringan dalam kasus pertama dan kompleksitas stokastik di kedua, yang tidak diijinkan integrasi seperti sejauh ini. Contoh yang dibahas dalam makalah ini, adalah dengan melibatkan sebuah perusahaan multinasional yang beroperasi pada enam pabrik.
Dalam bertindak secara nasional, perusahaan dapat menggunakan strategi yang berbeda dalam rangka memperoleh manfaat dari aktivitas operasi fleksibilitas. Hal ini dapat mengubah volume produk ketika manufaktur mereka sedang menanggapi permintaan perubahan. Hal ini dapat ditemukan dibeberapa pabrik di titik-titik strategis di wilayah itu. Hal ini dapat bertukar bagian pada produk jadi antara pasar lokal, dll. Semua inisiatif ini membawa perusahaan lebih fleksibilitas dan kesempatan bersaing yang lebih baik untuk perusahaan.
Namun perpanjangan praktek tersebut pada lingkungan multinasional tampaknya tidak menarik bagi perusahaan pada pandangan pertama. Pertama, perusahaan beroperasi pada perusahaan asing dan mengalami kerugian dibandingkan dengan perusahaan lokal. Ini harus mengendalikan operasi pada jarak dan harus mengetahui budaya dari negara asing apabila perusahaan tidak memahami budaya mereka maka akan dikatakan bahwa perusahaan belum mampu beroperasi di luar negeri atau dikatakan cacat budaya. Kedua, biaya pengelolaan operasional perusahaan asing mungkin lebih tinggi karena adanya peraturan dari serikat tenaga kerja lokal, intervensi pemerintah, dan keterbatasan infrastruktur. Namun, dalam kenyataannya, keuntungan dari operasi luar negeri relatif terhadap operasi murni domestik yang terletak pada opsi fleksibilitas yang jauh lebih besar karena kegiatan multinasional membawa perusahaan menjadi perusahaan global. Dalam konteks ini, koordinasi jaringan anak perusahaan yang tersebar di dunia memberikan "Fleksibilitas operasi" yang memberikan nilai tambah pada perusahaan.
Pilihan fleksibilitas sangat penting bagi perusahaan multinasional karena memiliki kondisi yang harus diperhatikan, tiga kondisi diantaranya yaitu ketidakpastian, waktu ketergantungan, dan kebijaksanaan. Tentu saja fleksibilitas erat kaitannya dengan ketidakpastian karena dalam lingkungan yang benar-benar stabil tidak ada gunanya dalam memanfaatkan fleksibilitas. Keputusan untuk berinvestasi pada pabrik baru dan fasilitas lain, misalnya ketergantungan waktu yang dapat menghalangi gerak alternatif di masa mendatang. Contohnya, model konsorsium modular yang diadopsi oleh Volkswagen di pabrik bus di Resende, Brazil (Pires, 1998), selain manufaktur dan kemajuan logistik, fitur perangkat tambahan fleksibel adalah hal yang tepat bagi perusahaan. Bahkan jika perusahaan memutuskan untuk menutup pabrik kapan saja di masa depan, komitmen fisik dengan sarana yang dibangun bisa diminimalkan, karena sebagian besar operasi dilaksanakan oleh pemasok dan operator layanan pihak ketiga. Kedua kondisi ini bertindak bersama-sama untuk menjelaskan kebutuhan ketiga kondisi dan kebijaksanaan yang kritis. Artinya, keputusan strategis harus mempertimbangkan kemungkinan opsi operasi secara efektif di masa depan. Sebagai contoh, pilihan untuk menarik diri sepenuhnya pada negara adalah nilai yang kecil jika perusahaan tersebut tunduk pada sejumlah kendala misalnya, batasan hukum untuk lay-off dari pekerja, atau persyaratan untuk melakukan pembayaran pesangon yang berlebihan.
Modular, misalnya konsorsium juga menekankan kondisi ini, karena jelas bahwa salah satu fitur dari model adalah memberikan kondisi yang lebih baik untuk menarik diri dari tempat kejadian, hal ini dilakukan jika perlu dilakukan oleh perusahan. Umumnya sebuah investasi di negara asing menghasilkan dua jenis pilihan. Salah satu jenis adalah "withincountry" pertumbuhan opsi yang membawa peluang bisnis oleh pengenalan suatu merek internasional yang menjadi label terkenal dan membuka jalan bagi produk-produk baru. Pilihan dalam negeri adalah yang terpenting dalam kasus global dalam rangka untuk melampaui cacat budaya yang disebutkan sebelumnya. Tipe opsi kedua, yang telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan global, adalah sebuah pilihan yang ada di seluruh negara. Keuntungan dari operasi lintas batas dibandingkan dengan keuntungan dalam negeri yang murni terletak pada fleksibilitas koordinasi kegiatan multinasional dalam logistik jaringan. Nilai opsi multinationality yang berbeda dari manfaat murni diversifikasi secara geografis. Jenis opsi tambahan sangat berharga karena memperkenalkan kebijaksanaan manajerial untuk merespon kejadian yang tidak pasti menguntungkan. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa pada sebuah perusahaan asing yang beroperasi di bagian posisi yang kurang menguntungkan bila dibandingkan dengan perusahaan nasional. Ketidakpastian yang menjadi kerusuhan tenaga kerja dan intervensi kebijakan pemerintah, tuntutan pemasok lokal, adalah hal yang khas terjadi terutama di negara-negara berkembang. Hal ini jelas terjadi karena bagaimanapun juga salah satu sumber paling penting dari ketidakpastian adalah volatilitas pertukaran harga.
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Berfokus pada integrasi rantai pasokan dan mengoptimalkan jaringan logistik yang baik serta nilai-nilai pilihan dengan pendekatan stokastik, para peneliti menunjukkan bahwa manufaktur dan sistem distribusi internasional dapat dilihat sebagai pilihan nyata dari senyawa yang bertindak untuk mengurangi dampak ketidakpastian karena fluktuasi faktor-faktor seperti permintaan pasar, harga pasar dan nilai tukar asing (Cohen dan Huchzermeier, 1999). Untuk bertindak cerdas dalam lingkungan yang berubah dan tidak pasti, perusahaan global biasanya dapat menggunakan enam jenis generik pilihan nyata, yaitu:
1.             Untuk menunggu atau menunda (keputusan yang direncanakan sebelumnya, investasi);
2.             Untuk memperluas;
3.             Untuk kontrak (persediaan, jasa);
4.             Untuk keluar (menutup pabrik, mengosongkan pasar yang tidak menguntungkan);
5.             Untuk beralih (menyeimbangkan jadwal produksi di pabrik, dan mengalir ke pasar
daerah);
6.             Untuk memperbaiki keuangan.
Hasil dari perilaku seperti itu biasanya menjadi perbaikan keuangan dan ekonomi pada jangka panjang bagi perusahaan. Tentu saja, ini semacam strategi yang melibatkan ketidakpastian. Tapi perusahaan global yang menggunakan lindung nilai untuk melindungi diri terhadap risiko. Dalam prakteknya, nilai tukar masa depan yang disesuaikan melalui keuangan maka kontrak untuk selisih suku bunga dan premi layanan telah ditentukan (Huchzermeier dan Cohen, 1996). Situasi inilah yang berlaku dalam ekonomi global, dan perusahaan-perusahaan nasional dinegara-negara berkembang seperti Brasil yang masih harus belajar untuk menjadi sukses dalam beroperasi di skenario ini sera menjadi pesaing yang kompetitif dan serta mampu untuk bertahan hidup. 

         Untuk selengkapnya bisa download disini dengan format .pdf

Categories: Share

Leave a Reply